9.12.13

5 Ibu Tertua Sejagat, Sudah Menopause dan Melahirkan di Atas Usia 60 Tahun


Lazimnya, seorang wanita bisa hamil dan melahirkan ketika tubuhnya masih subur atau sebelum memasuki masa menopause. Tapi hal itu tampaknya tidak berlaku bagi 5 ibu tertua di dunia. Betapa tidak, meski sudah menopause, mereka bisa melahirkan di atas usia 60 tahun.

Berikut 5 ibu tertua di dunia yang melahirkan saat usianya sudah lebih dari 60 tahun, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber



1. Rajo Devi Lohan

Rajo Devi Lohan menjadi topik perbincangan pada tahun 2008 ketika ia melahirkan putrinya Naveen melalui prosedur bayi tabung yang menuai kontroversi. Terang saja, saat itu usianya sudah memasuki 70 tahun.

Kecaman dan kritikan pun didapatnya karena dianggap terlalu berisiko mengandung di usia senja. Wanita yang kini berusia 74 tahun itu hampir meninggal akibat komplikasi setelah kehamilannya. Sejak itu, ia bersumpah akan hidup lebih lama lagi demi melihat putrinya yang kini berusia lima tahun nantinya menikah.

Rajo tinggal di desa terpencil di Hissar, India, bersama suaminya, Ballo, istri kedua Ballo, Umi, dan Naveen. Ia begitu putus asa untuk memiliki anak sampai nekat mengambil pinjaman untuk biaya prosedur bayi tabung sebesar Rp 30 juta.

Saat Naveen lahir banyak yang mempertanyakan apakah prosedur itu tak melanggar moral karena wanita yang seharusnya sudah tidak produktif justru memiliki anak dan bagaimana risiko kesehatan yang akan dihadapinya. Benar saja, Rajo sempat sakit parah dan hampir meninggal akibat komplikasi pasca melahirkan dan itu berhubungan dengan prosedur bayi tabungnya.

2. Omkari Panwar

Juga di tahun 2008, seorang wanita dinobatkan sebagai ibu tertua di dunia karena melahirkan di usia 70 tahun. Dialah Omkari Panwar, wanita asal Muzaffarnagar, India, yang melahirkan bayi kembar di usia senja.

Omkari sebenarnya sudah memiliki dua orang putri dan lima orang cucu. Namun sudah sejak lama ia mendambakan seorang putra. Karena keinginannya begitu kuat, juga mendapat dukungan dari sang suami yang kala itu sudah berusia 77 tahun, ia pun memutuskan untuk menjalani program IVF atau bayi tabung.

3. Maria del Carmen Bousada

Di tahun 2006, Maria del Carmen Bousada dinobatkan sebagai ibu tertua di dunia setelah melahirkan anak di usia 66 tahun. Namun wanita asal Spanyol ini akhirnya meninggal di tahun 2009 karena menderita kanker, hanya 2,5 tahun setelah melahirkan bayi kembarnya.

Bousada berhasil hamil setelah kunjungan berulang kali ke sebuah klinik kesuburan di Los Angeles, di mana dia berbohong tentang usianya. Saat itu ia mengaku bahwa usianya adalah 55 tahun, batas akhir usia untuk program bayi tabung.

Ia mendapatkan sel telur dari seorang gadis berusia 18 tahun dan sperma dari pria blasteran Italia-Amerika. Setelah terapi hormon untuk membalikkan menopausenya, embrio bisa ditanamkan dalam rahimnya.

Setelah masa kehamilan yang sulit, lahirlah si kembar melalui operasi caesar di sebuah klinik di Barcelona, Spanyol, seminggu sebelum ulang tahun ke-67

4. Wanita usia 61 asal Brasil

Wanita yang sudah berusia 61 tahun seharusnya sudah dipanggil nenek. Namun seorang wanita di Brasil justru tengah hamil anak pertama di usia 61 tahun. Meski sudah menopause, wanita itu bisa hamil dengan bantuan donor telur.

Kasus wanita ini cukup menimbulkan beberapa kontroversi di Brasil, pasalnya dia hamil setelah mengalami menopause dan di usia yang sudah sangat rentan, yaitu 61 tahun.

Wanita yang identitasnya dirahasiakan ini menikah pasca menopause, dengan seorang pria yang masih berusia 38 tahun. Suaminya menginginkan seorang anak. Hal inilah yang mendorongnya melakukan inseminasi buatan (bayi tabung) dengan bantuan donor telur. Ia melakukannya pada bulan November 2010 lalu.

5. Lauren Cohen

Cintanya yang besar pada suami keduanya membuat Lauren Cohen, perempuan usia 60 tahun, rela melakukan apa pun. Meski sudah menopause dan sel telurnya habis, perempuan baya ini tidak patah semangat menjalani program bayi tabung dengan donor telur. Hasilnya, kini ia punya 2 anak kembar perempuan dan 1 anak lelaki.

Setelah bercerai dengan suami pertamanya, Lauren Cohen menemukan cinta lagi di usia 56 tahun dengan menikahi suami keduanya Frank Cohen yang usianya 20 tahun lebih muda di tahun 2002.

Cinta keduanya begitu besar karena keduanya saling jatuh cinta. Namun setelah menikah, Lauren mulai khawatir dengan perbedaan usia yang sangat besar. Ia takut nantinya Frank akan berakhir dengan merawat seorang wanita tua usia 80-an tahun.

Pasangan ini lalu mencoba memiliki anak dengan program bayi tabung atau IVF (In vitro fertilisation atau bayi tabung), tapi karena saat itu usia Lauren di akhir 50-an tahun, maka klinik bayi tabung pun menolaknya.

Usia Lauren lebih tua dari usia maksimum yang ditetapkan untuk ibu yang menjalani terapi bayi tabung. Namun karena bertekad besar, ia bersedia menjalani berbagai tes. Setelah dinyatakan sehat, Lauren pun akhirnya diizinkan untuk melakukan terapi di sebuah klinik di Virginia pada Januari 2004.